Kamis, 22 November 2012

Memutuskan hal yang sulit

Saat yang di tunggu telah tiba, bunda akhirnya 'menginap' di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang untuk melakukan persalinan Ryu'... tiba di Rumah Sakit jam 12.00 WIB, langsung konfirmasi ke Dokter Jerio Wijaya, Dokter yang akan menangani bunda untuk persalinan dan menurut informasinya beliau akan tiba sekitar jam 15.00 WIB.

Dan selama menunggu, Dokter meminta agar bisa di cardiotocography (CTG)  untuk melakukan pengecheckan terhadap Janin, karena sebelumnya kita telah memutuskan untuk melakukan induksi, memutuskan untuk induksi karena sampai minggu ke 40, sama sekali tidak ada tanda-tanda kontraksi dari kandungan bunda dan agar dapat mengetahui keadaan bayi dari detak jantung dan gerakan di dalam rahim.



Akhirnya CTG pun dilakukan, namun hasilnya diluar prediksi, detak jantung Ryu' melebihi batas ambang normal (120 - 160) yaitu berkisar antara 150 - 180. hal ini mungkin dikarenakan bunda yang belum makan siang itu dan pemasangan CTG yang tidak nyaman, sehingga Ryu' tidak leluasa dan nyaman. setelahhasilnya dilihat oleh Dokter Jerio, ini sangat tidak baik untuk janin dan menyarankan untuk CTG ulang.

Hasil CTG ulang, mengindikasikan detak jantung Ryu' normal berkisar diantara 140-150, namun sama sekali tidak ada kontraksi yang terdeteksi selama pemeriksaan, hasil CTG ulang pun di check kembali oleh Dokter Jerio, dan muncul lah hal yang tidak ingin kita dengar, yaitu hasil CTG nya mengindikasikan kalau detak jantungnya Flat, maksudnya jarak antar jumlah detak jantung/detik nya tidak terlalu jauh, seharusnya memiliki rentang antara 3-5 detak/detik. Karena kurang puas, kami memutuskan agar bisa di CTG ulang kembali, dan ternyata hasilnya sama.

Disinilah keputusan yang sangat suli, karena dihadapkan bunda harus checar, padahal dari awal bunda ingin normal walaupun di induksi dan khungkung juga inginnya normal. namun, keputusan itu semua berada di tangan ayah bunda, dan setelah menimbang, akhirnya kami sepakat untuk melakukan chesar.

belum cukup sampai disitu, permasalahan muncul lagi, bunda di haruskan pindah ruangan setelah operasi karena bunda mengidap hepatitis B aktif, sangat disayangkan namun tidak bisa di tolak dikarenakan ini adalah kebijakan manajemen Rumah Sakit Awal Bros Tangerang.

Masalah lainnya pun muncul, kita dari awal tidak pernah berpikir tentang dokter anak yang akan menangani Ryu' nantinya, dan ternyata ada kemungkinan Ryu' tidak bisa mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) langsung setelah lahir dikarenakan Hepatitis B yang ada di bunda karena di kuatirkan bisa langsung menular.

Tapi dengan semua itu, kita berserah kepada tuhan YME, agar diberikan kelancaran selama persalinan.



1 komentar:

  1. dokter jerio bagus gak sih? coba minta ratingnya dari 1-10, kira-kira recomended gak?

    BalasHapus